ngeliat berita banyak peristiwa bunuh diri. mulai dari karena istri/suaminya selingkuh, dan yang paling sering terjadi karena kondisi perekonomian dan finansial yang buruk.
tadi pagi di berita ada suami yang ngebunuh istrinya yang hamil 4bulan, dan selanjutnya dia berusaha bunuh diri, tapi ya akhirnya dia berhasil diselamatkan dari maut. kenapa suaminya membunuh istrinya yang hamil? karena alasan istrinya yang dia duga selingkuh! padahal belum tentu itu adalah fakta. emosi engga akan menyelesaikan apapun meski dengan berbagai cara.
ada juga mahasiswi berjilbab yang bunuh diri karena gak sanggup menebus laptopnya yang rusak sebesar 5jt rupiah. dia merasa telah mengecewakan orang tuanya karena gak bisa melanjutkan kuliahnya. politeknik tempatnya bersekolah, mengharuskannya membuat tugas yang membutuhkan laptop.
ada kasus remaja yang berniat bunuh diri loncat dari gedung karena tak tahan beban hidupnya. dia punya utang dengan majikannya di konter hp sebesar 500jt rupiah.
ada juga anak SD yang bunuh diri karena gak bisa bayar uang sekolah atau uang buku.
kesulitan ekonomi, kesalahan psikologis, beban moral, membuat orang merasa bunuh diri adalah jawabannya. padahal yang benar adalah : masalah itu di hadapi dan di selesaikan, bukan di hindari. apalagi mengambil jalan pintas.
salahnya pengertian manusia; kurangnya pemahaman hukum dalam agama, dan akhlak yang lemah; menjadi penyebabnya
orang yang bunuh diri bahkan di haramkan untuk di sholatkan.
sudahkah kamu sholat sebelum di sholatkan?
|
|
gwn
No comments:
Post a Comment