Sunday, August 2

alat deteksi FLU BABI di bandara Soekarno-Hatta cuma pajangan?

jadi inget waktu aku baru pulang umroh bulan Juli lalu. pesawat yang kami tumpangi kapasitasnya besar banget, (yang sampe 2lantai itu lho) nah waktu itu aku sekeluarga kebagian kelas ekonomi lantai dua.

sebelum mendarat, pramugari lantai satu pesawat membagi-bagikan kertas keterangan sakit dari Depkes. tapi yang di lantai dua nggak dapet.

kondisi udah lelah-letih-lesu-lunglai 9jam lebih perjalanan, eh kita dicegat ama petugas bandara, disuruh nyerahin kertas keterangan Depkes. ngerasa nggak dikasih sama pramugari, semua pada protes. umpatan-makian-cacian keluar gitu aja. istigfarr, baruuu aja dari rumah Allah. akhirnya kita semua pada nyelonong aja saking emosionalnya.

kita tau, swine flu atau Flu Babi memang berbahaya (meski tidak se-berbahaya Flu Burung) namun tetap harus kita waspadai.

kendala pemeriksaan yang merepotkan--ditambah penumpang pesawat dari penerbangan Internasional yang tidak sedikit jumlahnya menambah runyam saja rasa lelah dari sekian lama perjalanan jauh.

akhirnya alat pendeteksi suhu tubuh seperti terhalang oleh meja (seakan tidak difungsikan sama sekali) seperti dikutip dari detik.com

belum lagi kertas Depkes yang terbuang-buang percuma. sama saja itu namanya membuang-buang uang negara.

bagaimana jika uang untuk memfotokopi kertas-kertas itu lebih dimanfaatkan untuk biaya perawatan gratis bagi penderita Flu Babi?

dengan begitu kita bisa meminimalisir koalisi antara virus Flu Babi dan Flu Burung dengan lebih signifikan.


|
|
gwn

No comments:

Post a Comment