metafora diatas laksana semburat aurora
gemar kala raja menyambut gegap gempita
berkilau strata gemerlap permata diatas singgasana
terlalu sibuk dirinya tak pernah sekalipun menatap kedua ujung-ujung kakinya
diatas sana ada lagi yang harus ia kejar
tak perduli betapa bodoh ia dibohongi
dia hanya berfikir pundi brankas yang ia simpan
entah untuk apa?
wahai Tuan, apa yang kau cari?
sungai membelah bukit dan kastil andromeda
digambar diatas petak biru dengan taman mengiasi
cemarlah hati yang pernah ada
memupuk benci hingga subur ia tumbuh
keterbatasan membuat hidupnya sengsara berakhir
ya, bisu kala Tuhan bertanya
"Apa yang kau bawa untuk bekalmu di akhirat?"
|
|
gwn
No comments:
Post a Comment